Zona Jatim
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Surabaya
    • Malang Raya
    • Banyuwangi
  • Edukasi
  • Properti
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Travel
  • Olahraga
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Surabaya
    • Malang Raya
    • Banyuwangi
  • Edukasi
  • Properti
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Travel
  • Olahraga
No Result
View All Result
Zona Jatim
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Edukasi
  • Properti
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Travel
  • Olahraga
Home Lifestyle

Awal Mula Rawon Jadi Makanan Khas Jawa Timur Sejak Abad 19

Rawon sudah populer menjadi makanan khas masyarakat Jawa Timur sejak abad 19

Zainul Arifin by Zainul Arifin
4 months ago
Reading Time: 2 mins read
0
sejarah rawon

Rawon masakan khas Jawa Timur (pexels)

0
SHARES
9
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatAppQRCode

Zonajatim.net-Para pecinta makanan khas Jawa Timur tentu sudah banyak menjelajahi berbagai warung rawon di Surabaya, Malang dan daerah lainnya. Kuliner yang juga populer dijuluki sup hitam karena memiliki ciri khas warna hitam.

RELATED POSTS

No Content Available

Popularitas sup berbahan dasar daging ini sudah mendunia. Menikmati rawon tak lengkap rasanya bila tanpa sambal dan kerupuk udang serta taburan tauge di atasnya. Dihidangkan dengan lauk tempe, telur asin sampai babat sapi untuk melengkapi makanan ini.

Cita rasa unik dari makanan khas Jawa Timur ini didapat dari cara pengolahannya. Daging direbus bersama bumbu tumisan, warna hitam berasal dari penggunaan biji keluak. Perpaduan komponen yang menghasilkan rasa gurih dan lezat.

Kuliner tradisional ini dapat dikonsumsi siapapun baik itu anak-anak, orang dewasa maupun lansia. Salah satu makanan khas Jawa Timur ini sudah ada sejak lebih dari seribu tahun lalu berdasarkan berbagai literature sejarah.

Pusat Studi Makanan Tradisional UGM pada 1997 meneliti sejarah rawon. Sup ini dituliskan dengan nama Rarawwan atau sup rawon dalam kitab Kakawin Bhomokaya karya Mpu Panuluh pada masa Kerajaan Kadiri pada tahun 1042–1222.

Rawon merupakan hidangan favorit kaum bangsawan dan favorit para raja. Itu dibuktikan dalam Serat Wulangan Olah-olah Warna-warni. Karya tulis itu dikoleksi Istana Mangkunegaran Surakarta yang dicetak pada 1926 yang memuat resep membuat hidangan rawon.

Erni Sofia dan Befrika S Murdianti dalam artikelnya berjudul Rawon: The Black Soup Delicacy From East Java yang diterbitkan di Journal of Ethnic Foods menuliskan, cita rasa gurih rawon dihasilkan dari proses memasang aging dan rempah dalam waktu lama sehingga menghasilkan tekstur empuk dan kaldu yang kental.

Buy JNews
ADVERTISEMENT

Selama proses memasak itu, terjadi perpindahan air dan lemak dari daging ke air rebusan. Rasa rempah mampu menutupi aroma daging yang kurang sedap dan penambahan garam memberikan rasa dan membantu mengikat air dan lemak sehingga masa simpan kaldu lebih lama.

Dia menuliskan, rawon merupakan salah satu menu masakan familiar bagi masyarakat di Jawa Timur sejak abad ke-19. Berlimpahnya ternak sapi pedaging di provinsi ini jadi salah satu penyebab utamanya. Pasokan daging sapi lebih banyak di Jawa Timur dibanding Jawa Tengah.

Sebagian besar penduduk Jawa Timur banyak merupakan petani. Biasanya, para petani juga memelihara hewan ternak untuk dimanfaatkan membajak sawah maupun diperdagangankan. Provinsi ini termasuk penghasil ternak terbesar di Indonesia pada masa itu.

Berlimpahnya ternak di Jawa Timur itu membuat Pemerintah Kolonial Hindia Belanda mendirikan Schoolter Opleiding van de Veeartsenijkunst atau Sekolah Mantri Hewan di Surabaya pada tahun 1860. Lalu didirikan Veeartsenijkundige Dienst (Departemen Pelayanan Kedokteran Hewan) pada tahun 1928.

Makanan ini tidak hanya popular dan digemari oleh masyarakat di ujung timur pulau Jawa ini saja, tapi menjadi salah satu ikon kuliner tradisional Indonesia. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada 2012 memilih rawon sebagai satu dari 30 ikon kuliner tradisional Indonesia.

Sejak itu pula rawon hampir selalu muncul sebagai salah satu set menu yang dipromosikan secara global. Kerap disajikan untuk kepentingan jamuan kenegaraan atau acara khusus secara nasional dan internasional.

Kenikmatan rawon juga diakui oleh dunia internasional. Taste Atlas menetapkan rawon di peringkat pertama sebagai sup berbahan daging terenak di dunia pada tahun 2020, 2022 dan 2023 versi Taste Atlas mengalahkan ramen dari Jepang sampai tom kha gai dari Thailad.

Nasi Rawon dapat disantap kapanpun, seperti untuk sarapan, sebagai menu makan siang maupun dinikmati hangat untuk makan malam. Mencari rawon pun sangat mudah, sebab tersedia mulai dari warung makan kaki lima sampai restoran.

Bahkan rawon juga sering jadi hidangan dan disajikan untuk berbagai acara seperti pernikahan, pesta khitanan dan berbagai hajatan masyarakat lainnya. Di Jawa Timur ada banyak varian rawon dan beberapa di antaranya telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda Indonesia.

 

Tags: asal usul rawonmasakan khas Jawa Timursejarah rawon
ShareTweetSendScan
Zainul Arifin

Zainul Arifin

Related Posts

No Content Available
Next Post
PT. HM Sampoerna Tbk

Ajak Biasakan Hidup Bersih, PT. HM Sampoerna Tbk Plant Malang, Laksanakan Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih

penghasil padi di Jawa Timur

Ini 7 Daerah Penghasil Padi Terbesar di Jawa Timur

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended Stories

Adventure Class Siswa SMPIT Insan Permata

Serunya Adventure Class Siswa SMPIT Insan Permata Malang, Teliti Langsung Rumput Laut di Lombok dan Teknologi di Bandung

June 17, 2025
Atlet Kota Malang

Siap Jadi Tuan Rumah Porprov IX Jatim 2025, Wahyu Hidayat Pantau Langsung Persiapan Atlet Kota Malang

May 31, 2025
Dosen ITN Malang

Dosen ITN Malang Raih Gelar Doktor Lewat Inovasi Beton Serat Bambu Tahan Impak

July 15, 2025

Popular Stories

  • Rayon SPMB Kota Malang

    Daftar Lengkap Rayon SPMB Kota Malang Jalur Domisili SMA 2025 Berdasarkan Kelurahan dan Sekolah Tujuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 10 Negara Penghasil Tembakau Terbesar di Dunia, Indonesia Nomor Empat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Serunya Adventure Class Siswa SMPIT Insan Permata Malang, Teliti Langsung Rumput Laut di Lombok dan Teknologi di Bandung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perayaan 8 Tahun Komunitas Motor Banyuwangi Win Independent, Konsisten Jaga Iklim Komunitas Positif dan Peduli Sosial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sejarah Porprov Jatim, Dari Inisiatif Gubernur hingga Ajang Bergengsi Dua Tahunan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Zona Jatim

© 2025 .

Zona Jatim Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Kirim Artikel

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Surabaya
    • Malang Raya
    • Banyuwangi
  • Edukasi
  • Properti
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Travel
  • Olahraga

© 2025 .