Zonajatim.net – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) menyebut industri hasil tembakau (IHT) tumbuh signifikan. Masih ada potensi serapan tenaga kerja yang cukup besar khususnya di pabrik rokok.
Kepala Disperindag Kabupaten Malang, M Nur Fuad Fauzi, mengatakan setiap tahun jumlah perusahaan rokok terutama jenis kretek tangan terus bertambah. Ini jadi indikasi sektor padat karya tersebut punya prospek cerah.
“Ada perluasan investasi ada pula yang memang benar-benar investasi baru,” ujar Fuad, kemarin.
Jumlah pabrik rokok di Kabupaten Malang pada 2024 ada 100 perusahaan, naik menjadi 112 perusahaan pada 2025. Lalu terdapat 20an pabrik baru yang sedang mengurus kelengkapan dokumennya pada tahun ini.
“Meski sedang urus perizinan, proses produksi sudah berjalan,” kata Fuad.
Dia menambahkan, hasil perhitungan awal secara keseluruhan masih dibutuhkan lebih dari 7 ribu buruh kretek linting tangan. Artinya, industri ini mampu membuka peluang kerja baru bagi masyarakat.
Guna menyiapkan tenaga kerja terampil, lanjut Fuad, Disperindag telah menggelar 10 pelatihan linting tangan. Namun dari seluruh pelatihan itu maksimal hanya mampu menyiapkan 500 calon tenaga kerja terampil.
“Jadi kekurangannya masih cukup banyak pekerja linting,” tuturnya.
Dia tak memungkiri kesulitan bisa memenuhi kebutuhan tenaga kerja itu dalam waktu singkat. Apalagi perusahaan hanya mau menerima tenaga kerja siap pakai. Sedangkan Disperindag hanya bisa menggelar pelatihan secara terbatas.
IHT di Kabupaten Malang berkontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah. Selain serapan tenaga kerja, sektor ini memberi kontribusi berupa Dana Bagi Hasil Cukai dan Tembakau (DBHCT).
Total penerimaan DBHCT Kabupaten Malang pun terus naik tajam. Pada 2024 total DBHC yang diterima sebesar Rp 100,39 miliar dan naik menjadi Rp 150,8 miliar pada 2025 ini.










