Zonajatim.net-Penyediaan jaringan internet pada era digital saat ini sudah menjadi salah satu kebutuhan pokok masyarakat termasuk di Jawa Timur. Sebab internet dapat membantu warga untuk mengakses informasi maupun mendorong pertumbuhan ekonomi.
Masalahnya akses internet di Jawa Timur belum merata sepenuhnya, terutama di kawasan pedesaan dan dusun terpencil. Padahal jangkauan jaringan internet yang merata diyakini dapat berdampak besar bagi masyarakat.
Jaringan internet di Jawa Timur sendiri belum sepenuhnya masuk sampai ke pelosok desa. Ini menjadi salah satu problem yang harus diselesaikan meski secara bertahap. Sebab pemerataan internat dapat menjadi salah satu modal untuk mengentaskan kemiskinan.
Pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur pun memiliki agenda bersama untuk melakukan penguatan upaya pemerataan jaringan internet sampai pelosok Jawa Timur. Paling awal, ada serah terima peta jalan perluasan jaringan internet.
Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi dan Informasi Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenkopolkam), Marsekal Muda TNI Eko Dono Indarto, mengatakan masih ada area blank spot di sejumlah wilayah di Jawa Timur.
“Ini jadi masalah serius. Kami telah membahas cakupan dan kapasitas internet di provinsi ini agar segera ada pembenahan,” kata Eko di Malang, kemarin.
Kemenkopolkam telah menerima peta jalan perluasan akses internet dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Timur. Secepatnya bakal dikoordinasikan bersama Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk realisasinya. Sebab pemerataan jaringan internet sampai pelosok merupakan cara mempercepat transformasi digital.
Kepala Diskominfo Jawa Timur, Sherlita Ratna Dewi Agustin mengakui ada dusun di Jawa Timur yang masuk kategori blank spot internet. Hal itu disebabkan oleh kondisi geografis yang berada di kawasan pegunungan.
“Kami akan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dan kota untuk memastikan daerah itu blank spot atau tidak,” kata Sherlita tanpa merinci dusun yang dimaksud.
Dinas Kominfo Jawa Timur pernah menyampaikan tingkat penetrasi internet di Jawa Timur ada pada angka 81,79 persen, sedikit di bawah nasional yang mencapai 90,5 persen. Meski sudah sebagian besar dapat mengakses internat, pemerataan jaringan tetap saja jadi pekerjaan besar.
Jumlah daerah di Jawa Timur yang belum terjangkau jaringan internet yakni 1.092 dusun, 917 desa, dan 277 kecamatan. Ini jadi tantangan bagi pemerintah provinsi untuk membangun infrastruktur dan ekosistem digital.
Diskominfo menyampaikan data itu dalam acara Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) 2025 yang digelar oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) wilayah Jawa Timur pada pertengahan Mei lalu dan dirilis di laman resmi Diskominfo Jatim.
Tidak dapat dipungkiri, jaringan internet sampai pelosok dapat berdampak besar bagi kemajuan masyarakat. Misalnya, dapat meningkatkan akses pendidikan sebab internet bisa menjadi pintu pendidikan tanpa batas. Apalagi sekarang ini kelas virtual pun sudah kerap dilakukan di banyak sekolah.
Kemudahan akses internet juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Sebab pelaku di sektor pertanian, nelayan maupun Usaha Kecil Menengah (UKM) dapat memasarkan produk mereka secara digital dan menjangkau pasar lebih luas.
Tidak kalah penting, masyarakat dapat mengakses informasi lebih cepat bila bila terdapat internet. Termasuk membantu pelayanan administrasi kependudukan seperti pembuatan KTP, BPJS dan lainnya. Pelayanan pun bakal berjalan lebih efisien dan optimal secara digital.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur sendiri berupara menekan kesenjangan digital. Ada upaya membangun infrastruktur dan ekosistem digital tidak ada jarak antara kota dan desa dari sisi akses internet. Pembangunan pun dapat berjalan lebih inklusif dan semua punya kesempatan yang sama.






