ZonaJatim.net – Negara penghasil tembakau terbesar di dunia memiliki peran krusial dalam perekonomian global, terutama dalam sektor pertanian dan ekspor komoditas.
Di balik tingginya permintaan dan nilai ekspor tembakau, terdapat tantangan besar berupa dampak kesehatan masyarakat dan beban ekonomi akibat konsumsi produk tembakau. Industri ini bukan hanya menyentuh aspek perdagangan, namun juga kesejahteraan masyarakat di banyak negara berkembang maupun maju.
Meskipun banyak negara telah menerapkan kebijakan pengendalian tembakau, kenyataannya permintaan akan produk tembakau masih tinggi, terutama di wilayah Asia dan Afrika. Dengan nilai pasar yang mencapai miliaran dolar setiap tahunnya, tembakau tetap menjadi komoditas andalan bagi sejumlah negara produsen utama.
Negara-Negara Penghasil Tembakau Terbesar di Dunia
Dikutip dari Atlasbig.com, berikut ulasan lengkap mengenai negara-negara yang menjadi produsen dan eksportir tembakau terbesar di dunia, serta dampaknya terhadap perekonomian mereka.
-
China
China menduduki posisi puncak sebagai negara penghasil tembakau terbesar di dunia. Dengan produksi antara 2,1 hingga 2,4 juta metrik ton per tahun, China tidak hanya memimpin dari sisi volume produksi, tetapi juga nilai ekspor, yaitu sebesar USD 9,17 miliar atau 16,7% pangsa pasar global pada 2023.
Provinsi Yunnan menjadi wilayah utama penghasil tembakau di negara ini. Industri tembakau China dikelola oleh perusahaan milik negara, China Tobacco, yang menyumbang sekitar 12% dari total pendapatan pajak nasional.
Pendapatan negara dari sektor ini mencapai sekitar USD 210 miliar, namun harus ditebus dengan beban kesehatan publik yang sangat tinggi.
-
India
India menyusul sebagai produsen tembakau kedua terbesar dengan produksi sekitar 0,75–0,83 juta metrik ton per tahun. India telah menanam tembakau sejak abad ke-17 dan kini menjadi salah satu pemasok utama produk tembakau dunia. Ekspor tembakau India mencapai USD 1,34 miliar pada 2023.
Negara ini memperoleh pendapatan cukai hasil tembakau sekitar Rp188 triliun, namun di sisi lain menghadapi peningkatan kasus kemiskinan dan masalah kesehatan akibat tingginya konsumsi.
-
Brazil
Brasil berada di peringkat ketiga dalam daftar ini, dengan produksi tahunan berkisar antara 0,74 hingga 0,85 juta metrik ton. Nilai ekspor tembakau Brasil mencapai USD 2,72 miliar, mencakup 5% pangsa pasar dunia.
Kawasan selatan Brasil menjadi pusat utama produksi tembakau, didukung oleh lahan pertanian yang subur dan teknik budidaya modern. Meski menjadi eksportir besar, Brasil juga harus menghadapi tantangan dari sisi lingkungan akibat penggunaan pestisida dan deforestasi untuk lahan tembakau.
-
Indonesia
Indonesia menempati urutan keempat dalam daftar negara penghasil tembakau terbesar di dunia, dengan produksi sekitar 0,23–0,26 juta metrik ton per tahun. Ekspor tembakau Indonesia pada tahun 2023 bernilai USD 1,74 miliar atau sekitar 3,2% dari ekspor global.
Produk tembakau khas seperti kretek menjadi andalan ekspor. Industri ini menjadi penyumbang utama cukai negara, yaitu sebesar Rp213,48 triliun pada 2023.
-
Amerika Serikat
Amerika Serikat, dengan produksi tahunan antara 0,21 hingga 0,34 juta metrik ton, berada di posisi kelima. Ekspor tembakau AS mencapai USD 1,42 miliar atau 2,7% dari total global.
Fokus produksi tembakau terkonsentrasi di negara bagian seperti North Carolina dan Kentucky. Meskipun permintaan dalam negeri menurun, AS tetap mempertahankan kekuatan ekspornya melalui sistem pertanian dan pemasaran yang efisien.
Lima Negara Eksportir Tembakau Terbesar Lainnya
Selain lima besar di atas, terdapat lima negara lain yang juga termasuk dalam daftar eksportir tembakau terbesar yang dirangkum dari data Tradeimex.in tentang negara eksporti tembakau
- Polandia dengan ekspor senilai USD 5,71 miliar (10,4% pangsa pasar global). Kualitas produk tembakau dari Polandia menjadikannya sangat diminati di pasar internasional.
- Jerman mencatat nilai ekspor sebesar USD 3,39 miliar (6,2%). Letaknya yang strategis di Eropa mempermudah distribusi produk ke negara-negara tetangga.
- Italia dengan ekspor senilai USD 2,46 miliar (4,5%) terkenal dengan produk tembakau premium.
- Belgia menyumbang USD 2,12 miliar (3,9%), mendapat keuntungan dari kebijakan perdagangan bebas Uni Eropa.
- Rumania sebagai pendatang baru mencatat ekspor USD 1,81 miliar (3,3%) dengan daya saing harga yang menarik.
Pasar Global dan Prediksi Pertumbuhan Pasar Tembakau Dunia
Nilai total ekspor tembakau global pada 2023 mencapai USD 54,99 miliar. Dari angka tersebut, kawasan Asia Pasifik mendominasi dengan 61% total pendapatan ekspor. Rokok menjadi produk tembakau yang paling banyak diekspor, mencakup sekitar 86% dari total nilai perdagangan.
Pasar tembakau global sendiri diperkirakan akan meningkat dari USD 873,2 miliar pada 2023 menjadi USD 1,09 triliun pada 2031. Namun demikian, produksi global justru diperkirakan akan sedikit menurun dari 6,4 juta ton menjadi 6,3 juta ton pada 2028. Hal ini menunjukkan adanya pergeseran dari kuantitas ke kualitas serta meningkatnya regulasi yang membatasi produksi.
Tak Cuma Cuan, Dunia Hadapi Tantangan Sosial-Ekonomi Di tengah Melejitnya Pasar Tembakau
Walaupun menjadi sumber pemasukan besar, industri tembakau di negara penghasil tembakau terbesar di dunia menyimpan tantangan besar. WHO mencatat bahwa 80% dari 1,3 miliar pengguna tembakau di dunia berasal dari negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Kondisi ini menciptakan beban ganda, di mana negara memperoleh pendapatan dari tembakau, namun juga harus menanggung dampak kesehatan dan ekonomi yang berat.
Contohnya di China, biaya penanggulangan dampak kesehatan akibat rokok diperkirakan mencapai USD 60 miliar pada 2014 dan terus meningkat setiap tahun. Sementara di Indonesia, konsumsi tembakau menurunkan alokasi belanja rumah tangga untuk kebutuhan dasar seperti pangan dan pendidikan.








